Selasa, 08 Februari 2011

Si Penjahat Kecil Nakal Nyibukin

“Si Penjahat Kecil Nakal Nyibukin”
Siapa yang tidak kenal “Si Penjahat Kecil Nakal Nyibukin”, itulah istilah yang cuocwok buat satu mahluk parassit ini, ya dialah “Kutu Babi”. Sangat populer di kalangan para penggiat alam terbuka setelah saudara seperguruannya pacet. Kutu babi tidak menyebabkan kematian, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Sudah menjadi rahasia umum, jenis binatang parasit seperti kutu babi dan kutu-kutu yang lainnya ditakdirkan hidup menumpang pada inangnya, biasanya menumpang pada hewan dan manusia.
Dalam proses pemenuhan kebutuhannya sehari-hari guna mempertahankan hidupnya dari ancaman kematian sekaligus kepunahan spesiesnya di kindom serangga maka dengan sangat bangga binatang kutu yang mencoba survive ini akan mengambil apa yang bisa dinikmati untuk hidupnya. Dan ini bukan hubungan simbiosis mutualisme bagi manusia, tetapi suatu derita dengan kesibukan baru.
Kutu babi yang telah menumpang hidup di kulit menyebabkan gatal yang luar biasa gatalnya sehingga otak secara refleks memerintah tangan untuk merespon rasa gatal itu dengan menggaruk, tidak peduli sedang berada dimana. Selain itu, kutu babi yang menumpang di kulit juga menyisakan kenanga-kenangan yang membekas. Bagi sebagian besar orang ini adalah masalah serius untuk penampilan, baik pria lebih lagi wanita.
Tampakannya kutu babi menyerupai laba-laba kecil putih kekuning-kuningan, biasanya ada di jalur babi, tanah semak yang agak lembab dan bentuknya lereng terjal. Kutu babi ini sangat kecil dan pinter ngumpet, apabila merasa gatal berkepanjangan dan daerah gatal yang telah digaruk mulai membekas seperti luka tapi agak sedikit menonjol, nahhh itu ciri-ciri “Si penjahat kecil nakal nyibukin” udah buat kampung bahkan RT tuhh di kulit kamu. Kalau sudah hidup di kulit biasanya dia rombongan, jadi bila menemukan satu penjahat kecil nakal, maka cari pula temannya penjahat-penjahat kecil yang lainnya di sekitar penggigit pertama. Cara menangkap penjahat-penjahat kecil ini yaa dengan menggunakan pinset.
Masalah kutu babi akan menjadi cukup serius bila sudah bersarang pada kulit, membekas dan tetap hidup. Kutu babi tidak mudah mati, namun jangan berkecil hati karena kabar baiknya setiap hewan menumpang seprerti ini memiliki rentang hidup tertentu, walau tidak mudah mati tetapi dia pasti akan mati juga, jadi kita hanya bisa mengatasi dengan memperlambat perkembangbiakannya hingga rentang hidup matinya menjelang, yaa dengan cara melaksanakan hidup sehat, kulit bersih, dan tentunya mandi dengan sabun antiseptic, serta sesering mungkin membersihkan kulit yang terserang kutu babi dengan alkohol. Bila tidak ingin repot dengan perawatan ini, masih ada kok cara yang lebih cepat yakni dengan menyileti bagian kulit yang ditongkrongin Si penjahat kecil nakal ini.
Nihh bentuk gantengnya Si penjahat kecil nakal nyibukin itu

(Disadur dari kaskus)

“ Kenali Kutu babi sejak dini ”

Si Penjahat Kecil Nakal Nyibukin

“Si Penjahat Kecil Nakal Nyibukin”

Siapa yang tidak kenal “Si Penjahat Kecil Nakal Nyibukin”, itulah istilah yang cuocwok buat satu mahluk parassit ini, ya dialah “Kutu Babi”. Sangat populer di kalangan para penggiat alam terbuka setelah saudara seperguruannya pacet. Kutu babi tidak menyebabkan kematian, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Sudah menjadi rahasia umum, jenis binatang parasit seperti kutu babi dan kutu-kutu yang lainnya ditakdirkan hidup menumpang pada inangnya, biasanya menumpang pada hewan dan manusia.

Dalam proses pemenuhan kebutuhannya sehari-hari guna mempertahankan hidupnya dari ancaman kematian sekaligus kepunahan spesiesnya di kindom serangga maka dengan sangat bangga binatang kutu yang mencoba survive ini akan mengambil apa yang bisa dinikmati untuk hidupnya. Dan ini bukan hubungan simbiosis mutualisme bagi manusia, tetapi suatu derita dengan kesibukan baru.

Kutu babi yang telah menumpang hidup di kulit menyebabkan gatal yang luar biasa gatalnya sehingga otak secara refleks memerintah tangan untuk merespon rasa gatal itu dengan menggaruk, tidak peduli sedang berada dimana. Selain itu, kutu babi yang menumpang di kulit juga menyisakan kenanga-kenangan yang membekas. Bagi sebagian besar orang ini adalah masalah serius untuk penampilan, baik pria lebih lagi wanita.
Tampakannya kutu babi menyerupai laba-laba kecil putih kekuning-kuningan, biasanya ada di jalur babi, tanah semak yang agak lembab dan bentuknya lereng terjal. Kutu babi ini sangat kecil dan pinter ngumpet, apabila merasa gatal berkepanjangan dan daerah gatal yang telah digaruk mulai membekas seperti luka tapi agak sedikit menonjol, nahhh itu ciri-ciri “Si penjahat kecil nakal nyibukin” udah buat kampung bahkan RT tuhh di kulit kamu. Kalau sudah hidup di kulit biasanya dia rombongan, jadi bila menemukan satu penjahat kecil nakal, maka cari pula temannya penjahat-penjahat kecil yang lainnya di sekitar penggigit pertama. Cara menangkap penjahat-penjahat kecil ini yaa dengan menggunakan pinset.

Masalah kutu babi akan menjadi cukup serius bila sudah bersarang pada kulit, membekas dan tetap hidup. Kutu babi tidak mudah mati, namun jangan berkecil hati karena kabar baiknya setiap hewan menumpang seprerti ini memiliki rentang hidup tertentu, walau tidak mudah mati tetapi dia pasti akan mati juga, jadi kita hanya bisa mengatasi dengan memperlambat perkembangbiakannya hingga rentang hidup matinya menjelang, yaa dengan cara melaksanakan hidup sehat, kulit bersih, dan tentunya mandi dengan sabun antiseptic, serta sesering mungkin membersihkan kulit yang terserang kutu babi dengan alkohol. Bila tidak ingin repot dengan perawatan ini, masih ada kok cara yang lebih cepat yakni dengan menyileti bagian kulit yang ditongkrongin Si penjahat kecil nakal ini.

(Disadur dari kaskus)
“ Kenali Kutu babi sejak dini ”

Senin, 07 Februari 2011

Rantemario, Puncak Kebahagiaan dibalik Durja Nenek Mori

Rantemario, Puncak Kebahagiaan dibalik Durja Nenek Mori

Banyak yang datang lalu pergi begitu saja, berharap meninggalkan jejak sebagai simbol kehebatan dan kemampuan diri, namun sayang bahkan jejak itu pun tidak mampu melawan angin yang dengan seenak jidatnya menghapus dirinya, tempat inilah yang mereka namakan atap langit kampoeng para Karaeng(Kampung Raja-raja)yang nama lainnya adalah Sulawesi Selatan disanalah berdiri puncak Rantemario.

Salah satu wilayah Indonesia bagian timur yang mempunyai pegunungan terpanjang di Sulawesi, membentang dari Kab.Sidrap - Kab.Enrekang -Kab.Luwu-Kab.Tana Toraja yang dinamakan Pegunungan Latimojong. Jalur pendakian Kab.Enrekang dengan bentang alam , keindahan panorama dan hangat sambutan penduduk asli serta aroma dan rasa kopi yang khas ini sudah merupakan rahasia umum dikalangan penggiat alam. Selalu ada rasa yang tersisa dan rasa jenuh yang terlupa bila berada di lingkungan bentang alamnya, tidak ada yang tidak ingin kembali ke tempat ini setelah melalui malam dan meneguk kemudian menghabiskan lebih dari segelas kopi.

Suku Enrekang masih berhubungan erat dengan Bugis . Pada umumnya berdomisili di Kabupaten Enrekang provinsi Sulsel. Sejak abad XIV, daerah ini disebut MASSENREMPULU yang artinya meminggir gunung atau menyusur gunung, sedang sebutan Enrekang dari ENDEG yang artinya NAIK DARI atau PANJAT dan dari sinilah asal mulanya sebutan ENDEKAN. Masih ada arti versi lain yang dalam pengertian umum sampai saat ini bahkan dalam Adminsitrasi Pemerintahan telah dikenal dengan nama “ENREKANG” versi Bugis sehingga jika dikatakan bahwa Daerah Kabupaten Enrekang adalah daerah pegunungan, sudah mendekati kepastian sebab jelas bahwa Kabupaten Enrekang terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung menyambung mengambil ± 85 % dari seluruh luas wilayah yang luasnya ± 1.786.01 Km².

Dari beberapa puncak gunung dibarisan Pegunungan Latimojong, ada dua puncak gunung yang menjadi favorit bagi para penggiat alam terbuka yakni Rantemario dan Nene Mori (posisi saling sejajar dan menyambung mengarah ke utara, dilihat dari peta tophographi), entah apakah karena bagi mereka jalur ini adalah jalur termudah atau ada hal lain yang lebih menarik dibanding hanya persoalan jalur karena mendaki gunung bukan masalah pertandingan fisik maupun ketangkasan. Mungkin banyak yang telah mendaki kedua puncak ini, namun saya yakin tidak sedikit banyak dari mereka yang mengetahui legenda mengenai Rantemario dan Nene Mori, mungkin karena memang tidak ingin tahu dan tidak mempriorotaskan hal ini, namun adakah lain yang akan kamu tinggalkan selain cerita nantinya?

Jauh sebelum pemerintahan ini terbentuk, telah diyakini bagi rakyat Rantelemo dan Karangan yang tidak lain adalah kaki gunung Nene Mori dan Rantemario, pernah ada kisah yang akan menjadi filosofi untuk pemberian nama kedua gunung ini.

Dahulu kala, pernah hidup seorang nenek dan cucunya yang bernama Mori. Sudah menjadi keharusan untuk kelangsungan hidupnya, Nenek mori harus berburu anoa selain berharap dari pangan hasil bumi yang tidak tiap harinya bisa ia tuai hasilnya untuk kebutuhan konsumsi setiap hari.

Nenek mori diberkahi kelebihan khusus, memiliki indera keenam yang mampu melihat dan bersahabat dengan makhluk halus/gaib, masyarakat percaya bahwa nenek Mori sering berburu bersama dengan makhluk halus pada sebuah gunung yang sebagian penyusunnya adalah bebatuan.

Nenek mori juga memiliki kerbau putih yang diberi tanda di bagian telinganya dan apabila kerbau putih tersebut mendadak berlari seolah ada yang mengejar maka pertanda akan segera turun hujan.

Selain itu, ada yang unik dan terspesialkan dari kisah hidup Nenek mori, beliau tidak berburu seperti yang masyarakat lain lakukan. Nenek mori berburu dengan cara melantungkan kidung untuk anoa-anoa yang berkeliaran liar di hutan sekitar gunung tersebut. Bila ingin memulai perburuannya, Nenek mori melantunkan kidung diatas sebuah batu besar di puncak gunung, suara Nenek mori yang terhembus oleh angin dan menggema karena memantul di dinding gunung dan lembah di bawah puncak gunung mengalun memanggil dan seolah mengajak yang kedengaran seperti lantunan kidung persahabatan, maka anoa-anoa pun berdatangan dengan jinak kemudian menghampirinya. Begitu banyak anoa yang menghampiri sehingga Nenek mori hanya cukup memilih yang mana yang akan diambil sementara anoa-anoa itu dengan pasrah menyerahkan dirinya kepada Nenek mori tanpa perlawanan sedikitpun. Banyak yang menduga Nenek mori juga berkawan dengan anoa-anoa di gunung itu.

Hingga tiba juga lah masanya, Nenek mori merasa waktunya untuk hidup di dunia semakin menipis sehingga ia berpesan pada cucunya si Mori “Dengarkan sebaik-baik pendengaran mu kata-kata ku ini. Apabila engkau datang di dekat batu tempat biasa nenek bernyanyi sekaligus berburu anoa, kamu harus berteriak dan seketika itu pula maka daging-daging anoa pun akan tersedia, ini adalah janji mu untuk ku, bila engkau melanggarnya maka kamu tidak akan mendapatkan apa pun dan sungguh aku akan meninggalkan mu cucu ku”. Mori pun mendengarkan dan berjanji kepada neneknya akan mematuhi pesan sekaligus perintah neneknya itu.

Namun semakin lama Mori semakin diliputi rasa penasaran. Karena merasa aneh dengan sikap neneknya, Mori pun mendatangi batu tempat neneknya bernyanyi serta berburu secara diam-diam dengan harapan dapat bertemu dengan neneknya lagi dan kemudian berteriak memanggil neneknya, namun janji telah diingkari, tali kesepakatan telah terputus, Nenek mori pun menghilang dan sampai saat ini dipercaya Mori masih sering datang ke gunung itu namun tidak ada lagi suara dari lantunan Nenek mori dan daging anoa yang tersedia. Itulah legenda mengapa gunung tersebut dinamakan gunung Nene Mori(dalam bahasa Indonesia adalah Nenek Mori).

Disebelah utara gunung Nene Mori terhampar punggungan gunung nan luas yang hampir keseluruhan lantainya tersusun dari batu hitam (penduduk sekitar menamainya batu bolong). Begitu luasnya, dipertigaan jalur menuju ke gunung Nene Mori-karangan-Puncaknya terdapat lapangan yang luasnya hampir tidak lebih kecil dari luas lapangan sepak bola. Konon ceritanyan gunung ini adalah tempat segala makhluk berbahagia.Daratan/lapangan yang cukup luas yang memberikan kesenangan dan kebahagiaan, muemang secara logis itu karena indahnya pemandangan di Batu bolong ini namun penyebab kebahagiaan yang lain hanya Tuhan yang tahu,kita manusia terlalu banyak menduga.

Terdiri dari dua kata dalam bahasa Duri tentunya yakni “Rante = Daratan luas/lapangan” dan “Mario = Senang/Bahagia”. Itulah mengapa gunung ini dinamakan Rantemario. Rantemario puncak gunung yang berarti Daratan kebahagiaan dan tepatnya daratan yang berada di puncak gunung sehingga dapat dikatakan puncak kebahagiaan. Namun karena kedua gunung ini saling menyambung dan pasti salah satu gunung ini terlihat bila berada di puncak gunung Rantemario maupun Nene Mori serta legenda gunung ini saling bertolak belakang walaupun gunung ini tidak terpisahkan. Sehinnga bila letak geografis dan legenda dari kedua gunung ini diformulasikan maka akan tercipta chemistry kata-kata “Rantemario adalah puncak kebahagiaan dibalik durja Nenek Mori”.

"Selalu ada cerita untuk sebuah kisah"

Minggu, 06 Februari 2011

Socrates berbagi sedikit cerita

Jakarta ( Berita ) : Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, menyatakan, penanganan hukum terhadap dirinya merupakan bentuk kegagalan penegakan keadilan di tanah air. “Harusnya saya dibebaskan dari segala tuntutan,” katanya saat membacakan pledoi (pembelaan) dirinya dalam sidang dugaan pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasrudin Zulkarnaen, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis [28/01].

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-–Pengacara Nazriel Ilham alias Ariel mengaku tidak puas dengan hasil sidang. Alasannya, karena majelis hakim dianggap tidak mempertimbangkan keberatan-keberatan yang diajukannya. "Majelis hakim tidak mempertimbangkan keberatan kita dengan mengatakan, potong kompas bahwa dakwaan sudah jelas dan dakwaan tidak kabur," kata Aga Khan, Kuasa Hukum Ariel, usai sidang sela di Pengadilan Negeri Bandung, Senin (6/12).

Sepertinya di negara kita, Indonesia Raya yang tercinta ini sangat mudah mendengar kata yang sangat susah untuk didapatkan keberadaannya dalam realita kehidupan yakni “keadilan”, Indonesia Raya benar-benar sudah mulai dipenuhi dengan nyanyian tuntutan dari suara orang-orang yang menuntut keadilan atau mungkin pula itu terjadi sudah sejak lama namun karena semakin meningkatnya teknologi media komunikasi sehingga lebih mudah mengetahui kondisi yang ada di negri ini. Atau mungkin juga media komunikasi mengharapkan negeri ini menegakkan keadilan sebagaimana dalam UUD 1945 “Setiap warga Negara memiliki hak yang sama” itulah yang ideal menuntut kepada mereka yang memang ditugaskan dan dipercaya oleh rakyat serta dipilih oleh rakyat. Namun ada yang dilupakan, mengapa dari masing-masing diri kita tidak menuntut untuk memperlakukan orang lain dengan persamaan hak? Memang hal yang kecil tapi terkadang hal kecillah yang menjadi permasalahan yang besar.

Mungkin contoh kecilnya seperti ini, Masing-masing dari kita memiliki tempat tinggal yang mana memiliki saluran pembuangan air mandi dll, bila salah satu dari saluran ini tersumbat hanya karena sampah kecil yang menumpuk hingga berminggu-minggu, maka yang terjadi dapat menyebabkan genangan air dan bila hampir disetiap rumah di kompleks perumahan anda mengalami hal ini maka akan terjadi genangan air, tambah lagi bila musim penghujan mungkin akibatnya akan lebih parah dari genangan air. Mungkin seperti inilah hal-hal kecil bekerja untuk hal-hal besar, semua hal di dunia ini berjalan sesuai hakikat, roda putarannya masing-masing.

Semua bicara keadilan, semua menuntut keadilan, yang kaya, yang berpangkat apalagi mereka yang kurang beruntung, yang dituntut, yang menuntut dan yang akan memberi keadilan itu pun sama-sama memiliki keadilan dari pikiran mereka masig-masing, bahkan aku pun memiliki persepsi tentang keadilan. Lalu yang manakah yang dikatakan keadilan? Yang mana yang berlaku adil? Yang mana yang tidak adil? Dan mana yang berlaku tidak adil tetapi adil? Serta mana pula yang dikatakan berlaku adil tetapi tidak adil? Mungkin Socrates beserta murid dan kawan-kawannya dapat memberi kita gambaran tentang keadilan dalam percakapannya yang dikutip dari Buku Repuklik.

REPUBLIK
ORANG-ORANG DI DALAM PERCAKAPAN
Socrates yang menceritakan.
Glaucon.
Adeimantus.
Polemarchus.
Cephalus.
Thrasymachus.
Cleitophon.
Dan beberapa orang lain sebagai pengamat diam.

Baik, Cephalus, aku menjawab; tetapi tentang keadilan, apakah ia?--untuk mengatakan hal yang benar dan untuk membayar hutang-hutang--tidak lebih dari ini? dan bahkan untuk ini apakah tidak ada pengecualian? Anggaplah seorang teman ketika sadar telah menitipkan persenjataannya kepadaku dan ia memintanya ketika ia tidak sadar, haruskah aku mengembalikannya? Tidak akan ada yang berkata bahwa aku akan benar jika berbuat demikian, melebihi daripada mereka akan berkata bahwa aku harus selalu mengatakan hal yang benar kepada seseorang yang di dalam keadaannya itu.

Engkau cukup benar, ia menjawab.

Tetapi kemudian, aku berkata, membicarakan kebenaran dan membayar hutang-hutang adalah bukan pengertian yang tepat untuk keadilan.

Cukup benar, Socrates, jika Simonides bisa dipercaya, kata Polemarchus menyela.

Aku khawatir, kata Cephalus, bahwa aku harus pergi sekarang, karena aku harus melihat pengorbanan-pengorbanan, dan aku menyerahkan pendapat ini kepada Polemarchus dan teman-teman.

Bukankah Polemarchus adalah putera engkau? Kata aku.

Benar, ia menjawab, dan tertawa menuju korban-korban.

Katakan kepadaku, wahai engkau anak sang pendapat, apa yang diucapkan oleh Simonides, dan menurut engkau berkata benar, tentang keadilan?

Ia berkata bahwa pembayaran hutang adalah adil, dan perkataan itu tampak benar menurut aku.

Aku harus menyesal karena ragu kepada perkataan seorang yang bijaksana dan terilhami demikian, tetapi apa yang ia maksudkan, walaupun mungkin jelas untuk engkau, adalah kurang jernih untuk aku. Karena ia tentu tidak bermaksud, sebagaimana yang saat ini kita katakan, bahwa aku harus mengembalikan titipan persenjataan atau apapun kepada seseorang yang memintanya saat di dalam keadaan tidak sadar; padahal sebuah simpanan tidak bisa disangkal sebagai hutang.

ika demikian ketika seseorang meminta kepadaku sementara ia tidak di dalam keadaan sadar maka aku tidak perlu mengembalikan?

Tentu saja tidak perlu.

Ketika Simonides mengatakan bahwa pembayaran hutang adalah keadilan, ia tidak bermaksud men-termasukkan hal ini?

Tentu tidak; karena ia berpikir seorang teman harus selalu melakukan kebaikan kepada temannya dan tidak pernah melakukan kejahatan kepadanya.

Engkau memaksudkan bahwa pengembalian sebuah simpanan emas yang akan melukai sang penerima, jika kedua pihak adalah teman, adalah bukan pembayaran sebuah hutang,--apakah itu yang engkau membayangkan ia ucapkan?

Ya.

Dan apakah para musuh juga harus menerima apa yang kita berhutang kepada mereka?

Aku yakin, kata ia, mereka harus menerima apa yang kita berhutang kepada mereka, dan seorang musuh, sebagaimana yang aku pahami, berhutang kepada musuhnya hal yang pantas atau layak untuk ia--yaitu, kejahatan.

Simonides, kemudian, di dalam sikap para penyair, tampaknya berbicara secara gelap tentang sifat keadilan; karena ia bermaksud mengatakan bahwa keadilan adalah memberikan setiap orang apa yang pantas untuknya, dan ia menganggap ini sebagai sebuah hutang

Ia pasti bermaksud demikian, ia berkata.

Demi langit! Aku menjawab, dan jika kita mempertanyakan kepadanya apa yang layak dan pantas diberikan oleh perobatan; dan kepada siapa, jawaban apa menurut engkau yang akan ia katakan?

Ia tentu akan menjawab bahwa perobatan memberikan obat-obat dan daging dan minuman kepada tubuh manusia.

Dan hal layak dan pantas apa yang diberikan oleh seni-memasak, dan kepada apa?

Bumbu kepada makanan?

Dan apa yang keadilan berikan, dan kepada siapa?

Jika, Socrates, kita dituntun oleh perbandingan yang sedang berlangsung ini, maka keadilan adalah seni memberikan kebaikan kepada teman-teman dan kejahatan kepada para musuh.

Itu adalah maksudnya?

Aku pikir demikian.

Dan siapa yang paling mampu memberikan kebaikan kepada teman-temannya dan kejahatan kepada musuh-musuhnya di masa sakit?

Dokter.

Dan saat di dalam pelayaran, di tengah-tengah samudera yang ganas?

Nahkoda.

Dan di dalam tindakan bagaimana atau pandangan kepada hasil apa, seorang yang adil mampu melukai musuh dan berbuat baik kepada temannya?

Di dalam perang untuk yang satu, dan di dalam persekutuan untuk yang lainnya.

Tetapi ketika seseorang sedang sehat, Polemarchus, ia tidak memerlukan seorang dokter?

Tidak.

Dan ia yang tidak di dalam pelayaran tidak membutuhkan seorang nahkoda?

Tidak.

Maka di saat damai keadilan tidak berguna?

Aku sangat jauh dari berpikir demikian.

Menurut engkau keadilan diperlukan di saat damai sebagaimana di saat perang?

Ya.

Seperti pertanian untuk penambahan jagung?

Ya.

Atau seperti pembuatan sepatu untuk penambahan sepatu,--itukah yang engkau maksud?

Ya.

Dan penggunaan yang sama bagaimana, atau kekuatan penambahan apa, yang dimiliki oleh keadilan di saat damai?

Di dalam perjanjian-perjanjian, Socrates, keadilan digunakan.

Dan dengan perjanjian-perjanjian, engkau memaksudkan kerja-sama?

Tepat.

Tetapi apakah seorang yang adil ataukah pemain yang handal yang lebih berguna dan pasangan yang lebih baik di dalam permainan

Pemain yang handal.

Dan di dalam meletakkan batu-bata dan batuan apakah seorang yang adil lebih berguna atau pasangan yang lebih baik ataukah tukang-batu?

Jawaban yang terulang.

Kemudian di dalam kerja-sama apa seorang yang adil menjadi pasangan yang lebih baik daripada seorang pemain harpa di dalam permainan harpa, karena pemain harpa tentu adalah pasangan yang lebih baik dari seorang yang adil?

Di dalam kerja sama uang.

Ya, Polemarchus, tetapi tentu bukan di dalam penggunaan uang; karena engkau tidak ingin seorang yang adil menjadi penasihatmu ketika membeli atau menjual seekor kuda; seseorang yang mengerti tentang kuda tentu akan lebih baik untuk itu, tidakkah demikian?

Tentu saja.

Dan ketika engkau hendak membeli sebuah kapal, pembuat-kapal atau nahkoda bukankah akan lebih baik?

Benar.

Kemudian di dalam keperluan mengenai perak dan emas kapankah seorang yang adil diutamakan?

Ketika engkau ingin sebuah simpanan terjaga dengan aman.

Maksud engkau ketika uang tidak diperlukan, tetapi akan dibiarkan?

Tepat.

Jika demikian, keadilan diperlukan ketika uang tidak diperlukan?

Itulah kesimpulannya.

Dan ketika engkau ingin menyimpan sebuah perisai atau sebuah, dan tidak akan menggunakannya, engkau akan mengatakan bahwa keadilan menjadi berguna; tetapi ketika engkau ingin menggunakannya, maka seni seorang tentara atau pemain musik?

Tentu saja. Dan demikian juga di dalam segala hal;--keadilan berguna ketika mereka tidak berguna, dan tidak berguna ketika mereka berguna?

Itulah kesimpulannya.

Maka keadilan tidak baik untuk banyak-hal. Tetapi mari kita pertimbangkan hal ini lebih lanjut: tidakkah ia yang mampu memukul paling keras di dalam pertandingan tinju atau di dalam perkelahian menjadi yang terbaik di dalam menghindari pukulan?

Tentu saja.

Dan ia yang paling mahir mencegah atau meloloskan diri dari penyakit adalah yang paling mampu menciptakan penyakit?

Benar.

Dan penjaga perkemahan yang terbaik adalah yang paling mampu menyelinap di perkemahan musuh?

Tepat.

Maka ia yang seorang penjaga yang baik adalah juga seorang pencuri yang baik?

Itu, aku kira, adalah kesimpulannya.

Kemudian jika seorang yang adil adalah penjaga uang yang baik, ia juga baik untuk mencurinya.

Itu akibatnya di dalam pembicaraan

Maka semua orang yang adil haruslah menjadi pencuri. Ini adalah menurutku yang harus engkau pelajari dari Homer; karena ia, membicarakan tentang Autolycus, yang adalah kakek Odysseus dari garis ibu, yang ia paling-sukai, mengatakan bahwa
Ia melebihi semua laki-laki di dalam mencuri dan sumpah palsu.

Dan dengan demikian, engkau dan Homer dan Simonides setuju bahwa keadilan adalah seni para pencuri; yang dilakukan ‘demi kebaikan teman-teman dan melukai para musuh,’--itukah yang telah engkau katakan?

Tidak, tentu saja tidak demikian, walaupun aku tidak tahu sekarang apa yang telah aku katakan; tetapi aku tetap berpegang kepada kata-kata yamg terakhir.

Masing-masing dari kita bisa sepakat ataupun tidak sepakat dengan Socrates. Manusia memang diberkahi akal yang katanya adalah kunci dari kelebihan serta keistimewaannya dibanding makhluk cipataan-Nya yang lain. Tetapi ternyata justru akal inilah yang sering kali menguasai, mengendalikan manusia, mereka berpikir bebas, tak terbatas, bahkan tak terbayang oleh manusia yang lain. Namun bila kita tidak sepakat maka keadilan yang bagaimanakah yang kita harapkan? Walau demikian adanya, tetap manusia akan berpegang teguh pada keadilan-Nya dan ini bukan pilihan tetapi ini adalah keharusan, sepertinya tidak memaksa tapi sebenarnya membiarkan memilih. Bila benar ini adalah pilihan, maka dimana jawaban dari kebenaran pilihan itu? Bila engkau memberikan pertanyaan itu untuk ku maka aku akan menjawab jawabannya ada di hati.

Sabtu, 05 Februari 2011

Cerita untuk semangat yang tersisa

Cerita untuk semangat yang tersisa.

Dahulu kala dijaman nabi,pernah ada sebuah kisah tentang seorang pemuda yang bersahabat dengan malaikat penjaga matahari.Suatu saat pemuda ini merasa resah dibayangi ajalnya akan segera menjemput, karena takut akan kematian dengan alasan klasik yang bersifat manusiawi, merasa belum siap untuk menghadapi perolehan keadilan yang seadil-adilnya. Dan hanya ada satu jalan yang menurut pemuda ini  bisa membebaskannya dari jadwal panggilan langsung Sang Pencipta yakni memohon pada sahabatnya “malaikat penjaga matahari” untuk meminta bocoran kepada malaikat pencabut nyawa kapan jadwal panggilannya itu akan tiba, dan disaat itu pula pemuda ini akan bersembunyi hingga waktu panggilan terlewatkan. Maka pemuda ini memutuskan untuk bertemu dengan sahabatnya secepatnya. Kemudian diraih lah bantal guling di sisi kirinya, meniup pelita yang menemaninya melalui malam, segera menutup mata agar pagi pun segera datang menjemput dan mempertemukannya dengan sahabatnya.

Keeseokan harinya,tanpa banyak berpikir lagi, ia segera bangun dari pembaringannya, dilemparkannya lah selimut yang menemaninya tidur, bergegas membasuh wajah dengan air sebejana, mengganti pakaiannya yang sudah sejak kemarin menutupi daging yang menyelimuti tulangnya itu. Hingga saat yang dia nantikan untuk bertemu dengan sahabatnya pun telah tiba jua lah. Tidak sabar untuk menyampaikan niatnya, pemuda dan penjaga matahari pun terikat pembicaraan.

Malaikat penjaga matahari:“Sahabat ku, ada apakah kiranya engkau ingin bertemu sepagi ini?”

Pemuda: ""sahabat ku, aku merasa ajal ku akan sudah tiba waktunya dan panggilan itu semakin nyata hingga menghantui disetiap detik dalam hari-hari yang aku lalui. Dan aku belum pula siap untuk menghadap dan mempertanggungjawabkan segala yang telah kutorehkan dan kulalui dalam hidup ku dari sejak aku terlahir hingga aku diberi kesempatan hidup sampai saat ini, saat aku bertemu dengan mu hingga pagi ini. Aku masih tidak cukup siap melalui fase kedua dalam hidup ku untuk beranjak ke fase selanjutnya yang lebih tinggi yang aku serta mereka namakan dan yakini dengan sebutan “alam barzah atau hidup setelah mati”. kamu adalah malaikat pula?Maka aku ingin memohon kepada mu wahai sahabat ku, demi apa yang kita namakan dengan sahabat, demi segala yang telah kita lalui, cerita, dan apa pun itu yang kita lewatkan bersama. Aku ingin memohon pada mu untuk satu hal yang sangat menakutkan ini.

Malaikat penjaga matahari: "Apa itu?Apa yang bisa saya lakukan untuk sahabat ku ini? Sebutkan lah dan aku akan mencoba serta berusaha semampu ku."

Pemuda : "aku ingin diantarkan ke tempat yang sangat jauh, yang manusia biasa tidak dapat menjangkaunya, tempat yang hanya para malaikat yang telah diberi kemampuan berpindah tempat yang luar biasa cepatnya lah yang bisa menjangkaunya, bahkan lebih jauh lagi, jauh dari kota tempat ku tinggal ini, kota yang telah dilacak oleh malaikat pencabut nyawa untuk menjempt ku, aku ingin pergi jauh dari kota ini. Tolonglah esok kiranya antarkan aku ke tempat sangat jauh itu.”

Malaikat penjaga matahari: “Baiklah bila memang itu yang engkau inginkan sahabat ku, esok aku akan mengantarkan mu ke tempat yang kau inginkan itu, pulanglah dan beristirahatlah, tenangkan pikiran mu, kita bertemu lagi di tempat ini.”

Karena diliputi rasa penasaran, maka malaikat penjaga matahari pergi menemui malaikat pencabut nyawa dengan tujuan menanyakan kapankah sebenarnya sahabatnya itu akan meninggal. Saat bertemu dengan malaikat pencabut nyawa, tanpa berbasa-basi, malaikat penjaga matahari pun menyampaikan niat dan maksud bertemu dengan malaikat pencabut nyawa. Mereka terlibat dalam sebuah percakapan kecil.

Malaikat pnjaga matahari:" Wahai malaikat pencabut nyawa, bisakah engkau memberitahukan kepada ku kapan sahabat ku itu akan menemui ajalnya?"

Malaikat pencabut nyawa : “Wahai malaikat penjaga matahari, sesungguhnya sahabat mu itu adalah manusia yang tergolong sangat sulit untuk menemui ajalnya, karena dia harus berada pada suatu tempat yang sangat jauh, tempat yang manusia biasa sepertinya tidak sanggup untuk melakukan perjalanan yang jauh untuk berada di tempat tersebut, tempat itu hanya bisa didatangi oleh malaikat seperti kita yang diberi kelebihan berpindah jarak secepat cahaya.”

Setelah malaikat pencabut nyawa menjawab pertanyaannya, malaikat penjaga matahari pun hanya mampu terdiam mendengar jawaban malaikat pencabut nyawa, karena jawaban yang diberikan malaikat pencabut nyawa ternyata adalah tempat yang diminta oleh sahabatnya untuk diantarkan keesokan paginya.

"Disaat yang tepat, kisah ini akan memberikan kamu semangat baru dari semangat kecil yang tersisa dari sebagian semangat besar yang telah tenggelam didasar pikiran dan hatimu. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk saudara laki-laki ku yang telah menceritakan kisah ini disaat yang memang saat itu aku harus mendengarnya.”