Sabtu, 05 Februari 2011

Cerita untuk semangat yang tersisa

Cerita untuk semangat yang tersisa.

Dahulu kala dijaman nabi,pernah ada sebuah kisah tentang seorang pemuda yang bersahabat dengan malaikat penjaga matahari.Suatu saat pemuda ini merasa resah dibayangi ajalnya akan segera menjemput, karena takut akan kematian dengan alasan klasik yang bersifat manusiawi, merasa belum siap untuk menghadapi perolehan keadilan yang seadil-adilnya. Dan hanya ada satu jalan yang menurut pemuda ini  bisa membebaskannya dari jadwal panggilan langsung Sang Pencipta yakni memohon pada sahabatnya “malaikat penjaga matahari” untuk meminta bocoran kepada malaikat pencabut nyawa kapan jadwal panggilannya itu akan tiba, dan disaat itu pula pemuda ini akan bersembunyi hingga waktu panggilan terlewatkan. Maka pemuda ini memutuskan untuk bertemu dengan sahabatnya secepatnya. Kemudian diraih lah bantal guling di sisi kirinya, meniup pelita yang menemaninya melalui malam, segera menutup mata agar pagi pun segera datang menjemput dan mempertemukannya dengan sahabatnya.

Keeseokan harinya,tanpa banyak berpikir lagi, ia segera bangun dari pembaringannya, dilemparkannya lah selimut yang menemaninya tidur, bergegas membasuh wajah dengan air sebejana, mengganti pakaiannya yang sudah sejak kemarin menutupi daging yang menyelimuti tulangnya itu. Hingga saat yang dia nantikan untuk bertemu dengan sahabatnya pun telah tiba jua lah. Tidak sabar untuk menyampaikan niatnya, pemuda dan penjaga matahari pun terikat pembicaraan.

Malaikat penjaga matahari:“Sahabat ku, ada apakah kiranya engkau ingin bertemu sepagi ini?”

Pemuda: ""sahabat ku, aku merasa ajal ku akan sudah tiba waktunya dan panggilan itu semakin nyata hingga menghantui disetiap detik dalam hari-hari yang aku lalui. Dan aku belum pula siap untuk menghadap dan mempertanggungjawabkan segala yang telah kutorehkan dan kulalui dalam hidup ku dari sejak aku terlahir hingga aku diberi kesempatan hidup sampai saat ini, saat aku bertemu dengan mu hingga pagi ini. Aku masih tidak cukup siap melalui fase kedua dalam hidup ku untuk beranjak ke fase selanjutnya yang lebih tinggi yang aku serta mereka namakan dan yakini dengan sebutan “alam barzah atau hidup setelah mati”. kamu adalah malaikat pula?Maka aku ingin memohon kepada mu wahai sahabat ku, demi apa yang kita namakan dengan sahabat, demi segala yang telah kita lalui, cerita, dan apa pun itu yang kita lewatkan bersama. Aku ingin memohon pada mu untuk satu hal yang sangat menakutkan ini.

Malaikat penjaga matahari: "Apa itu?Apa yang bisa saya lakukan untuk sahabat ku ini? Sebutkan lah dan aku akan mencoba serta berusaha semampu ku."

Pemuda : "aku ingin diantarkan ke tempat yang sangat jauh, yang manusia biasa tidak dapat menjangkaunya, tempat yang hanya para malaikat yang telah diberi kemampuan berpindah tempat yang luar biasa cepatnya lah yang bisa menjangkaunya, bahkan lebih jauh lagi, jauh dari kota tempat ku tinggal ini, kota yang telah dilacak oleh malaikat pencabut nyawa untuk menjempt ku, aku ingin pergi jauh dari kota ini. Tolonglah esok kiranya antarkan aku ke tempat sangat jauh itu.”

Malaikat penjaga matahari: “Baiklah bila memang itu yang engkau inginkan sahabat ku, esok aku akan mengantarkan mu ke tempat yang kau inginkan itu, pulanglah dan beristirahatlah, tenangkan pikiran mu, kita bertemu lagi di tempat ini.”

Karena diliputi rasa penasaran, maka malaikat penjaga matahari pergi menemui malaikat pencabut nyawa dengan tujuan menanyakan kapankah sebenarnya sahabatnya itu akan meninggal. Saat bertemu dengan malaikat pencabut nyawa, tanpa berbasa-basi, malaikat penjaga matahari pun menyampaikan niat dan maksud bertemu dengan malaikat pencabut nyawa. Mereka terlibat dalam sebuah percakapan kecil.

Malaikat pnjaga matahari:" Wahai malaikat pencabut nyawa, bisakah engkau memberitahukan kepada ku kapan sahabat ku itu akan menemui ajalnya?"

Malaikat pencabut nyawa : “Wahai malaikat penjaga matahari, sesungguhnya sahabat mu itu adalah manusia yang tergolong sangat sulit untuk menemui ajalnya, karena dia harus berada pada suatu tempat yang sangat jauh, tempat yang manusia biasa sepertinya tidak sanggup untuk melakukan perjalanan yang jauh untuk berada di tempat tersebut, tempat itu hanya bisa didatangi oleh malaikat seperti kita yang diberi kelebihan berpindah jarak secepat cahaya.”

Setelah malaikat pencabut nyawa menjawab pertanyaannya, malaikat penjaga matahari pun hanya mampu terdiam mendengar jawaban malaikat pencabut nyawa, karena jawaban yang diberikan malaikat pencabut nyawa ternyata adalah tempat yang diminta oleh sahabatnya untuk diantarkan keesokan paginya.

"Disaat yang tepat, kisah ini akan memberikan kamu semangat baru dari semangat kecil yang tersisa dari sebagian semangat besar yang telah tenggelam didasar pikiran dan hatimu. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk saudara laki-laki ku yang telah menceritakan kisah ini disaat yang memang saat itu aku harus mendengarnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar